PERJANJIAN AQOBAH 1&2

Pada waktu musim haji tiba, datanglah ke Mekah kabilah-kabilahArab dari segala penjuru tanah Arab. Di antara mereka itu, terdapat jemaah orang Khazraj dari Yatsrib. Sebagaimana biasanya setiap musim haji,Nabi Muhammad menyampaikan seruan Islam kepadakabilah-kabilahyang sedang melakukan haji itu. Kali ini beliau menjumpai orang- orang Khazraj. Mereka ini sudah ada yang mempunyai pengertian tentang agama ketuhanan, dan kerap kali mendengar dari orang Yahudi di negeri mereka, tentang akan lahirnya seorang Nabi pada waktu yang dekat. Segeralah mereka mencurahkan perhatian kepada da'wah yang disampaikan Nabi kepada mereka itu, dan pada waktu itu juga mereka langsung beriman setelah mereka yakin bahwa Muhammad itu Nabi yang dinanti-nantikan. Peristiwa ini merupakan titik terang bagi perjalanan risalah Muhammad s.a.w. Orang Khazraj yang masuk Islam ini tidak lebih dari enam orang, tapi merekalah yang membuka lembaran baru sejarah perjuangan Nabi Muhammad s.a.w. Setibanya mereka di Yatsrib dari Mekah, mulailah mereka menyiarkan kepada kaum kerabat mereka, tentang kebangkitan Nabi akhir zaman. Muhammad s.a.w. yang berada di Mekah. Berkat kegiatan mereka, hampir setiap rumah di Madinah itu, sudah mendengar dan bercakap- cakap tentang Nabi Muhammad s.a.w. Pada tahun kedua belas sesudah kenabian, datanglah ke Mekah di usim haji 12 orang laki-laki dan seorang wanita penduduk Yatsrib. Mereka menemui Rasulullah secara rahasia di'Aqabah. Di tempat inilah mereka mengadakan bai'at (perjanjian) atas dasar Islam dengan Nabi, bahwa mereka tidak akan mempersekutukanAllah, tidak akanmencuri, berzina, membunuh anak-anak, fitnah memfitnah dan tidak akan mendurhakai Muhammad s.a.w. Perjanjian ini dalam sejarah dinamakan Bai'atul Aqabatil Ula (Perjanjian Aqabah yang pertama), karenadilangsungkan di 'Aqabah untuk pertama kalinya. Dinamakan pula Bai'atun Nisaa' (Perjanjian wanita) karena dalam bai'at itu ikut seorang wanita bernama 'Afra binti 'Abid bin Tsa'labah. Sesudah selesai pembai'atan ini, Rasulullah mengirim Mush'ab bin Umair bersama mereka ke Yatsrib untuk mengajarkan Al-Qur'an dan agama Islam. Maka, agama Islampun tersebar ke setiap rumah dan keluarga penduduk Yatsrib, kecuali beberapa keluarga kecil orang Aus. Pada tahun ketiga belas dari kenabian, berangkatlah serombongan kaum Muslimin dari Yatsrib ke Mekah untuk mengerjakan haji. Orang-orang Islam itu mengundang Rasul agar mengadakan pertemuan dengan mereka di 'Aqabah pada hari tasyriq. Sesudah selesai melakukan upacara haji, keluarlah orang-orangIslam dari perkemahan mereka menuju 'Aqabah secarasembunyi-sembunyi pada waktu tengah malam. Di tempat itulah mereka berkumpul menunggu Nabi. Jumlah mereka 73 orang laki-laki dan 2 orang wanita. Rasulullah pun datang didampingi oleh Abbas, paman beliau, yang di masa itu masih belum menganut agama Islam. Setelah mereka duduk semuanya, maka yang berbicara pertama kali, adalah Abbas, katanya:"Para Khazraj! Kamu semua telah mengetahui bahwa Muhammad s.a.w. ini adalah salah seorang di antara kaum kami. Kami telah membelanya, sebab itu dia terhormat dan terjaga di negerinya. Sekarang dia ingin menyebelah dan menggabungkan diri dengan kamu. Sekiranya kamu benar-benar bermaksud akan setia kepadanya dalam segala hal, yang kamu kemukakan kepadanya, dan kamu akan membelanya dari semua orang yang menantangnya, dapatlah saya menyerahkan Muhammad kepada kamu, atas pertanggungan jawab kamu sendiri. Akan tetapi sekiranya kamu akan menyerahkan kepada musuh-musuhnya dan mengecewakannya, maka tinggalkanlah dia dari sekarang". Pembicaraan Abbas ini dijawab oleh Khazraj: "Telah kami dengar apa yang kamu katakan, ya Abbas. Maka cobalah Rasulullah sendiri berbicara. Ambillah ya, Rasulullah apa yang kamu inginkan buat dirimu dan buat Tuhanmu!" Maka berbicaralah Rasulullah dan beliau baca ayat-ayat Al-Qur'an kemudian beliau berkata: "Saya ingin mengambil perjanjian dari kamu semua, bahwa kamu akan menjaga saya sebagai kamu menjaga keluarga dan anak- anakmu sendiri". Kemudian berdirilah 12 orang pemuka-pemuka Khazraj dan Aus dari penduduk Yatsrib itu, masing- masing mewakili golongan yang ada dalam kabilah mereka. Mereka berjanji akan membela Nabi Muhammad s.a.w. walaupun harta dan jiwa mereka habis tandas karenanya. Seorang demi seorang menjabat tangan Rasul, tanda bai'at sudah pasti. Peristiwa ini dalam sejarah dinamakan Bai'atul 'Aqabah Ats Tsaaniyah (Perjanjian Aqabah kedua)9 Oktober pukul 23:42·KI-1A UIN Walisonsongo

sekian semoga ber manfaat........

Comments

Popular

9 PERUBAHAN K13 (KURIKULUM 2013 UPDATE TAHUN 2017)

SOAL DAN JAWABAN Metodologi Pembelajaran dari kelompok 1 sampai 8 KI- 1A.

RPP K13 MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VII SEMESTER SATU BAB SHOLAT LIMA WAKTU DAN SUJUD SAHWI (KURIKULUM 2013)