MAKALAH INSTRUMEN EVALUASI PRODUK (CIPP)
BAB
I
I. PENDAHULUAN
Evaluasi merupakan
suatu pross menyediakan informasi yang apan dijadikan sebagai pertimbangan
untuk menentukan harga dan jasa (the worth and merit) dari tujuan yang dicapai,
desain, implementasi dan dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu pertanggungjawaban
dan meningkatkan pemahaman terhdaap fenomena. Singkatnya evaluasi adalah penyediaan
informasi yang dapat dijaikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Model CIPP adalah
model evaluasi yang terdiri dari empat komponen evaluasi yaitu Context, Input,
Proses, an Product (CIPP). Komponen yang pertama yaitu context evaluation
artinya evaluasi terhadap konteks, kemudian input evaluation artinya evaluasi terhadap
masukan, proses evaluating artinya evaluasi terhadap proses, yang terakhir product
evaluation artinya evaluasi terhadap hasil. Dengan melihat penjelasan tersebut,
maka langkah yang dilakukan adalah menganalisis program tersebut berasarkan
komponen- komponennya.
Tanggung jawab sebagai
sorang pendidik salah satunya adalah mengupayakan ketercapainya tujuan pembelajaran
sehingga pesrta didik dalam hal ini bisa siswa ataupun mahasiswa dapat menguasi
kompetensi yang telah ditetapkan oleh lembaga pendidikan. Upaya seorang pendidik
untuk mencapai komepetensi yang diharapkan adalah dengan memperbaiki proses pembelajaran.
Sehingga seorang pendidik harus selalu melakukan evaluasi. Untuk mentukan apakah berhasil atau tidaknya
pembelajaran salah satunya dengan mengevaluasi hasilnya. Sehingga seorang pendidik
harus selalu melakukan evaluasi hasil pembelajaran pada setiap akhir pembelajaran.untuk
itu pemakalah akan membahas lebih lanjut
tentang bagaimana pengembangan instrumen evaluasi produk/hasil untuk mengetahui
sejauh mana ketercapaian tujuan pemblajaran.
II. RUMUSAN MASALAH
A.
Apa pengertian evaluasi produk?
B.
Bagaimana pengembangan instrumen evaluasi
produk?
BAB
II
I. PEMBAHASAN
A.
Pengertian evaluasi produk
Evaluasi produk adalah evaluasi yang bertujuan untuk
mengukur, menginterpretasikan dan menilai pencapaian program (Stufflebeam &
Shienfield, 1985:176).
Evaluasi produk adalah evaluasi yang dilakukan dalam mengukur keberhasilan
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, merupakan catatan pencapaian hasil dan
keputusan-keputusan untuk perbaikan pelaksanaan atau aktualisasi pengukuran
dikembangkan dan diadministrasikan secara cermat dan teliti. Keakuratan
analisis data akan menjadi acuan dalam penarikan kesimpulan dan pengajuan saran
apakah program diteruskan, dimodifikasi atau dihentikan.
Evaluasi
produk merupakan tahap akhir, berfungsi untuk membantu penanggungjawab program
dalam mengambil keputusan. Dalam analisis hasil ini, diperlukan pembanding
antara tujuan yang ditetapkan dalam rancangan dengan hasil program yang
dicapai. Pada dasarnya mempertanyakan apakah sasaran yang ingin dicapai pada
suatu program telah tercapai. Hasil yang dinilai berupa grafik skor tes,
presentasi, data observasi, diagram data , sosiometri dan sebagainya yang
masing-masing dapat ditelusuri kaitannya dengan tujuan-tujuan yang lebih rinci.
Evaluasi produk/output pada penelitian evaluasi ini adalah hasil belajar warga
belajar pada ujian semester (ujian sumatif) dan persentase kelulusan warga
belajar dalam mengikuti Ujian Akhir Nasional. Menurut Suharsimi Arikunto dan
Cepi Safruddin Abdul Jabar menyatakan bahwa Evaluasi Produk diarahkan pada
hal-hal yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada masukan mentah. Evaluasi
produk merupakan tahap akhir dari serangkaian evaluasi program.[1]
Sedangkan
menurut Djuju Sudjana Evaluasi Produk, mengukur dan menginterpretasi pencapaian
program selama pelaksanaan program pada akhir program. Evaluasi ini berkaitan
dengan pengaruh utama, pengaruh sampingan, biaya, dan keunggulan program,
evaluasi produk melibatkan upaya penetapan criteria, melakukan pengukuran,
membandingkan ukuran keberhasilan dengan standar absolut atau relative, dan
melakukan interpretasi rasional tentang hasil dan pengaruh dengan menggunakan
data tentang konteks, input dan proses.[2]
Evaluasi komponen Produk/Output, digunakan sebagai bahan pertimbangan
menolong keputusan selanjutnya, merupakan kumpulan deskripsi dan judgement dari
outcomes, hubungan dengan konteks, masukan dan proses dan kemudian
diinterpretasikan harga dan jasa yang diberikan ( Mardaus, Scriven dan
Stufflebeam, 1983:128).[3]
Pada tahap evaluasi ini diajukan
pertanyaan evaluasi sebagai berikut:
1. Apakah tujuan-tujuan yang ditetapkan
sudah tercapai?
2. Pernyataan-pernyataan apakah yang
mungkin dirumuskan berkaitan antara rincian proses dengan pencapaian tujuan?
3. Dalam hal apakah berbagai kebutuhan
siswa sudah dapat dipenuhi selama proses pemberian makanan tambahan (misalnya
variasi makanan, banyaknya ukuran makanan, dan ketepatan waktu pemberian)?
4. Apakah dampak yang diperoleh siswa
dalam waktu yang relatif panjang dengan adanya program makanan tambahan ini?.[4]
B.
Pengembangan instrument evaluasi produk
ASPEK
|
INDIKATOR
|
KISI
KISI
|
No.
Instrumen
|
E
V
A
L
U
A
S
I
P
R
O
D
U
K
|
Kesesuaian
hasil belajar dengan standar.
|
Nilai harian.
|
1
|
Kefasihan
|
2
|
||
Hukum tajwid
|
3
|
||
Tajwid
|
4
|
||
|
|
||
Dilihat dari
aspek ranah pembelajaran:
|
|
||
Afektif
(sosial, mental, perilaku, spiritual)
|
1
|
||
Kognitif
(hafal)
|
2
|
||
Psikomotor
(kelancaran, kesesuaian dengan tajwid, kesesuaian dengan makhroj, tartil)
|
3
|
||
|
|
||
|
|
||
|
|
||
|
|
||
|
|
Instrumen
NO
|
PERNYATAAN
|
STS
|
TS
|
S
|
SS
|
1
|
Seluruh Out come hafal juz 30 dan surat
pilihan
|
|
|
|
|
2
|
Nilai harian
peserta didik tahfidz memiliki rerata lebih tinggi dari KKM
|
|
|
|
|
3
|
Peserta
tahfidz lihai dalam membaca Al Qur’an dan Tajwid
|
|
|
|
|
4
|
Kemampuan
peserta didik tahfidz sesuai dengan standar kompetensi lulusan yang
diharapkan
|
|
|
|
|
5
|
Peserta didik
tahfidz tercapai target hafalan sesuai dengan tingkatan
|
|
|
|
|
6
|
Peserta didik
kelas I-III hafal dari An-Naas sampai Ad-Dhuhaa
|
|
|
|
|
7
|
Peserta didik
kelas IV-VI hafal juz 30 dan Qs. Yaasiin
|
|
|
|
|
8
|
Peserta
tahfidz telah mengikuti seluruh program yang diselenggarakan dengan baik
|
|
|
|
|
9
|
Persentase
kehadiran peserta didik mencapai 85 %
|
|
|
|
|
10
|
Peserta didik
dalam program tahfidz nilai kepribadianya minimal B
|
|
|
|
|
11
|
Implementasi
program tahfidz sangat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumya
|
|
|
|
|
12
|
Diperlukan
revisi terhadap kurikulum tahfidz
|
|
|
|
|
13
|
Sangat perlu
mengganti kurikulum tahfidz
|
|
|
|
|
14
|
Kurikulum
tahfidz sangat baik untuk dilanjutkan
|
|
|
|
|
BAB
III
I. PENUTUP
A.
Kesimpulan
Evaluasi produk adalah evaluasi yang
bertujuan untuk mengukur, menginterpretasikan dan menilai pencapaian program
(Stufflebeam & Shienfield, 1985:176). Evaluasi produk merupakan tahap akhir, berfungsi untuk
membantu penanggungjawab program dalam mengambil keputusan. Dalam analisis
hasil ini, diperlukan pembanding antara tujuan yang ditetapkan dalam rancangan
dengan hasil program yang dicapai. Pada dasarnya mempertanyakan apakah sasaran
yang ingin dicapai pada suatu program telah tercapai. Pada tahap evaluasi ini diajukan
pertanyaan evaluasi sebagai berikut:Apakah tujuan-tujuan yang ditetapkan sudah
tercapai, Pernyataan-pernyataan apakah yang mungkin dirumuskan berkaitan antara
rincian proses dengan pencapaian tujuan,
Dalam hal apakah berbagai kebutuhan siswa sudah dapat dipenuhi selama
proses pemberian makanan tambahan (misalnya variasi makanan, banyaknya ukuran
makanan, dan ketepatan waktu pemberian),
Apakah dampak yang diperoleh siswa dalam waktu yang relatif panjang dengan
adanya program makanan tambahan ini?
B.
Kritik dan Saran
Demikian makalah yang teelah kami buat,
semoga dapat memberikan manfaat kepada pembaca dan dapat memberikan suatu
pemahaman manfaat kepada pembaca dan juga pemakalah sendiri khususnya.
Sekian dari kami apabila ada kesalahan
atau kekurangan dalam penulisan makalah ini, kritik dan saran yang membangun
sangat kami butuhkan. Dari kami meminta maaf dan perhatian pembaca kami ucapkan
terima kasih.
[2]
Djuju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, (Bandung:
Remaja Rosdakarya,
2006), h. 56.
[3]
Dinar Pratama, Model Evaluasi CIPP Context Input Prosess
Product, (https://dinarpratama.wordpress.com/2010/11/20/model-evaluasi-cipp-context-input-process-product/),
diakses pada tanggal 22 november 2017 pukul 21:30.
[4]
Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin Abdul Jabar, Evaluasi
Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan,
(Ed. 2, Cet. IV; Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h.45.
Comments
Post a Comment