LAPORAN PENELITIAN SEKOLAH MAKUL KPAI MENENGAH



SEMOGA BERMANFAAT JON !!!



A.  PENDAHULUAN
1.    LATAR BELAKANG
Secara menyeluruh untuk melakukan evaluasi kurikulum bisa menggunakan  evaluasi CIPP karena menilai dari seluruh aspek kurikulum. Evaluasi  program pembelajaran dilakukan dengan ditujan untuk melihat sejauh mana hasil belajar telah tercapai dengan optimal sesuai dengan target dan tujuan pembelajaran itu sediri. Sedangkan evaluasi kinerja pegawai dilakukan dengan tujuan untuk melihat kualitas, loyalitas, atau motivasi kerja pegawai, sehingga akan menentukan hasil produksi. Dengan adanya perbedaan tersebut lahirlah beberapa model evaluasi yang dapat menjadi pertimbangan evaluator dalam melakukan evaluasi. Dari beberapa model evaluasi yang ada, penulis hanya akan membahas model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) yang dikembangkan oleh Daniel Stufflebeam.
Model evaluasi CIPP dalam pelaksanaannya lebih banyak digunakan oleh para evaluator, hal ini dikarenakan model evaluasi ini lebih komprehensif jika dibandingkan dengan model evaluasi lainnya. Model evaluasi ini dikembangkan oleh Daniel Stuffleabem, dkk (1967) di Ohio State University. Model evaluasi ini pada awalnya digunakan untuk mengevaluasi ESEA (the Elementary and Secondary Education Act). CIPP merupakan singkatan dari, context evaluation : evaluasi terhadap konteks, input evaluation : evaluasi terhadap masukan, process evaluation : evaluasi terhadap proses, dan product evaluation : evaluasi terhadap hasil. Keempat singkatan dari CIPP tersebut itulah yang menjadi komponen evaluasi.
Berikut ini akan di bahas komponen atau dimensi model CIPP yang meliputi,context, input, process, product dengan penelitian kurikulum SDN 3 Pengkolrejo Blora.

2.    RUMUSAN MASALAH
1.    Bagaimana Hasil Context Ekstrakurikuler Program Tahfidzul Qur’an SDN Pengkolrejo 3 Blora?
2.    Bagaimana Hasil Input Ekstrakurikuler Program Tahfidzul Qur’an SDN Pengkolrejo 3 Blora?
3.    Bagaimana Hasil Process Ekstrakurikuler Program Tahfidzul Qur’an SDN Pengkolrejo 3 Blora?
4.    Bagaimana Hasil Product Ekstrakurikuler Program Tahfidzul Qur’an SDN Pengkolrejo 3 Blora?

B.     TEORI CIPP
1.    Context Evaluation (Evaluasi Konteks)
Stufflebeam (1983 : 128) dalam Hamid Hasan menyebutkan, tujuan evaluasi konteks yang utama adalah untuk mengetahui kekutan dan kelemahan yang dimilki evaluan. Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan ini, evaluator akan dapat memberikan arah perbaikan yang diperlukan. Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin menjelaskan bahwa, evaluasi konteks adalah upaya untuk menggambarkan dan merinci lingkungan kebutuhan yang tidak terpenuhi, populasi dan sampel yang dilayani, dan tujuan proyek. [1]
2.    Input Evaluation (Evaluasi Masukan)
Tahap kedua dari model CIPP adalah evaluasi input, atau evaluasi masukan. Menurut Eko Putro Widoyoko, evaluasi masukan membantu mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada, alternative apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk mencapai tujuan, dan bagaimana prosedur kerja untuk mencapainya. Komponen evaluasi masukan meliputi : 1) Sumber daya manusia, 2) Sarana dan peralatan pendukung, 3) Dana atau anggaran, dan 4) Berbagai prosedur dan aturan yang diperlukan. [2]
3.    Process Evaluation (Evaluasi Proses)
Worthen & Sanders (1981 : 137) dalam Eko Putro Widoyoko menjelaskan bahwa, evaluasi proses menekankan pada tiga tujuan : “ 1) do detect or predict in procedural design or its implementation during implementation stage, 2) to provide information for programmed decision, and 3) to maintain a record of the procedure as it occurs “. Evaluasi proses digunakan untuk menditeksi atau memprediksi rancangan prosedur atau rancangan implementasi selama tahap implementasi, menyediakan informasi untuk keputusan program dan sebagai rekaman atau arsip prosedur yang telah terjadi. Evaluasi proses meliputi koleksi data penilaian yang telah ditentukan dan diterapkan dalam praktik pelaksanaan program. Pada dasarnya evaluasi proses untuk mengetahui sampai sejauh mana rencana telah diterapkan dan komponen apa yang perlu diperbaiki. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, evaluasi proses dalam model CIPP menunjuk pada “apa” (what) kegiatan yang dilakukan dalam program, “siapa” (who) orang yang ditunjuk sebagai penanggung jawab program, “kapan” (when) kegiatan akan selesai. Dalam model CIPP, evaluasi proses diarahkan pada seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan didalam program sudah terlaksana sesuai dengan rencana. [3]
4.    Product Evaluation (Evaluasi Produk/Hasil)
Evaluasi hasil menurut Hamid Hasan dikutip dari Stufflebeam adalah mengumpulkan berbagai informasi mengenai hasil belajar, membandingkanya dengan standar, dan mengambil keputusan terhadap status kurikulum yang diterapkan (revisi, diganti atau dilanjutkan).  [4]
C.     METODE PENELITIAN
1.   JENIS DAN PENDEKATAN
Model evaluasi yang digunakan dalam memonitoring program ini adalah model evaluasi Context-Input-Process-Product (CIPP). Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi yang akurat dalam  pengambilan keputusan lebih lanjut guna memperbaiki dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan program Tahfidzul Qur’an di masa yang akan datang. Model CIPP digunakan karena dibutuhkan ketersediaan informasi yang akurat dan menyeluruh.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mendapatkan hasil monitoring dan evaluasi yang mendalam dan komprehensif.  Pendekatan ini digunakan untuk menangani data-data yang bersifat kuantitatif (angka).
2.    WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SDN Pengkolrejo 3 Blora. Pada hari Sabtu tanggal 10 Juni 2017.

3.   POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah seluruh masyarakat SDN Pengkolrejo 3 Blora yang mengikuti ekstrakurikuler Tahfidzul Qur’an mulai kelas IV-VI sebanyak 35 . Dalam penelitian ini peneliti mengambil data dari kepala SDN Pengkolrejo 3 Blora, guru 2 orang, siswa 12 orang, dari data yang kami ambil tersebut mendapat penjelasan mengenai program Tahfidul Qur’an yang sudah berjalan di SDN Pengkolrejo 3 Blora.

4.   TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data bertujuan untuk mendeskripsikan keadaan sesungguhnya yang terjadi di lapangan, yang kemudian dibandingkan dengan standar pengelolaan SDN Pengkolrejo 3 Blora yang telah disusun oleh tim pelaksanaan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah penyebaran angket dan observasi kegiatan.
Subjek informan dalam monitoring evaluasi  ini adalah orang‑orang yang mengetahui, berkaitan dan atau menjadi pelaku dari suatu kegiatan pendidikan, mereka diharapkan dapat memberikan informasi secara lengkap tentang penyelenggaraan ekstrakurikuler tahfidzul Qur’an di SDN Pengkolrejo 3 Blora
1.    Kepala SDN Pengkolrejo 3 Blora Ibu Juremi, S.Pd.,M.M.Pd sebagai penyelenggara dan penanggung jawab
2.    Guru di SDN Pengkolrejo 3 Blora yang secara berkala memberikan tutorial kepada siswa
3.    Peserta didik di SDN Pengkolrejo 3 Blora







5.    TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, yaitu dengan mendeskripsikan dan memaknai data dari masing masing indikator komponen konteks, input, proses dan produk/output yang dievaluasi. Data tersebut dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan menyajikan hasil perhitungan statistik diskriptif berupa tabel frekuensi dan presentase yang didapat dari hasil penilaian evaluasi. Berikuut kriteria penilaian yang digunakan;
No
Norma Penilaian
Rentang Skor
Interpretasi
1.
Mi + 1,5 SDi s/d Mi + 3 SDi
3,26 – 4,00
Baik
2.
Mi s/d Mi + 1,5 SDi
2,51 _ 3,25
Cukup Baik
3.
Mi – 1,5 SDi s/d Mi
1,76 – 2,50
Kurang Baik
4.
Mi – 3 SDi s/d Mi – 1,5 SDi
1,00 – 1,75
Tidak Baik













D.  HASIL PENELITIAN
1.    UJI INSTRUMEN
Evaluasi konteks
R/S
1
2
3
4
5
6
7
8
Kepala TPQ
2
3
3
3
4
4

3
Guru 1






3

Guru 2






3

Siswa 1







4
Siswa 2







4
Siswa 3







3
Siswa 4







3
Siswa 5







2
Siswa 6







3
Siswa 7







3
Siswa 8







2
Siswa 9







4
Siswa 10







3
Siswa 11







2
Siswa 12







2
JUMLAH
2
3
3
3
4
4
3
3,16

Nilai MAX
4
KETERANGAN
Nilai MIN
2
Jadi evaluasi konteks dari program Tahfidzul Qur’an mendapatkan nilai rata-rata 3,14
Mi
25,16
Rata-rata Tolal
3,14


Evaluasi Input
R/S
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Kepala Sekolah

3
4


3
4
3

2
3
Guru 1
3
4
3
3
2
4
4




Guru 2
4
3
3
3
3
3
4




Siswa 1

2





3
4


Siswa 2

3





4
3


Siswa 3

3





3
3


Siswa 4

2





4
3


Siswa 5

3





3
4


Siswa 6

4





4
4


Siswa 7

3





3
4


Siswa 8

3





2
3


Siswa 9

2





3
3


Siswa 10

3





3
3


Siswa 11

4





3
4


Siswa12

4





3
3


JUMLAH
3,5
2,8
0,33
3
2,3
3,3
4
3,15
3,41
2
3

Nilai MAX
4
KETERANGAN
Nilai MIN
2
Jadi evaluasi input dari program Tahfidzul Qur’an mendapatkan nilai rata-rata 2,81
Mi
30,99
Rata-rata Tolal
2,81

EVALUASI PROSES
R/S
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Kepala TPQ
2
3
2
3
3




3
3
2
4
3

Guru 1
3
3
3












Guru 2
3
3
3












Siswa 1
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
4
3
Siswa 2
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
Siswa 3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
Siswa 4
2
4
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
4
2
Siswa 5
3
3
3
3
3
3
3
4
2
3
3
3
3
3
2
Siswa 6
3
3
3
2
4
3
3
4
3
4
2
2
3
3
3
Siswa 7
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
Siswa 8
4
2
3
3
3
3
3
4
3
4
3
2
3
3
3
Siswa 9
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
3
4
2
Siswa 10
3
3
4
3
4
4
3
3
3
4
2
3
4
3
3
Siswa 11
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
Siswa 12
3
3
3
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
JUMLAH
3
3,06
3,13
2,76
3,5
3,25
2,75
3,6
2,75
3,15
2,53
2,84
3,38
3,53
2,58



















Nilai MAX
4
KETERANGAN
Nilai MIN
2
Jadi evaluasi Proses dari program Tahfidzul Qur’an mendapatkan nilai rata-rata 3,03
Mi
45,46
Rata-rata Tolal
3,03

EVALUASI PRODUK
R/S
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Kepala TPQ









Guru 1
3
3
3
3
3
4
4
4
3
Guru 2
4
3
3
4
2
4
4
4
3
Siswa 1









Siswa 2









Siswa 3









Siswa 4









Siswa 5









Siswa 6









Siswa 7









Siswa 8









Siswa 9









Siswa 10









Siswa 11









Siswa 12









JUMLAH
3,5
3
3
3,5
2,3
4
4
4
3
                                    
Nilai MAX
4
KETERANGAN
Nilai MIN
2
Jadi evaluasi produk dari program Tahfidzul Qur’an mendapatkan nilai rata-rata 3,33
Mi
30,5
Rata-rata Tolal
3,38




2.    UJI HASIL
a.       Hasil evalasuai konteks adalah 3,14 termasuk golongan Cukup Baik.
b.      Hasil evaluasi input adalah 2,81 termasuk golongan Cukup Baik.
c.       Hasil evaluasi proses adalah 3,03 termasuk golongan Cukup Baik.
d.      Hasil evaluasi Produk adalah 3,38 termasuk golongan Baik.
E.   PENUTUP
1.    KESIMPULAN
Dari hasil penelitian evaluasi kurikulum CIPP program tahfidz di SDN Pengkolrejo 3 Blora dapat disimpulkan : hasil evalasuai konteks menunjukkan golongan cukup baik pada angka 3,14 . Sedangkan hasil evaluasi input mnunjukkan golongan cukup baik dengan angka 2,81. Hasil evaluasi proses menunjukkan golongan cukup baik juga dengan angka  3,03. Dan hasil evaluasi Produk menunjukkan golongan baik dengan angka  3,38 . Jadi, secara keseluruhan kurikulum tahfidz  yang diselenggarakan SDN Pengkolrejo 3 Blora menunjukkan Cukup Baik.

2.   SARAN DAN REKOMENDASI
Program tahfidz di SDN Pengkolrejo 3 Blora harus menambah guru tahfidz agar sesuai dengan jumlah siswa yang mengikuti ekstakulikuler tahfidz. Harus juga meningkatkan profesionalisme guru yang menjadi pengajar ekstrakulikuler tahfidz.


[1] Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 216
[2] Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum, hlm. 216
[3]Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011), hlm. 181-182
[4] Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum, hlm. 219

Comments

Popular

9 PERUBAHAN K13 (KURIKULUM 2013 UPDATE TAHUN 2017)

SOAL DAN JAWABAN Metodologi Pembelajaran dari kelompok 1 sampai 8 KI- 1A.

RPP K13 MATA PELAJARAN FIQIH KELAS VII SEMESTER SATU BAB SHOLAT LIMA WAKTU DAN SUJUD SAHWI (KURIKULUM 2013)